Pada tahun 1942 Angkatan Udara Inggris meminta perusahaan Bristol untuk membuat versi Bristol Type 156 Beaufighter yang bisa terbang lebih cepat untuk misi-misi serangan anti kapal laut. Pada saat tersebut perusahaan Bristol juga sebetulnya telah membuat medium bomber Bristol Type 163 Buckingham, namun hanya diproduksi secara terbatas dan lebih banyak digunakan sebagai pesawat angkut. Team desain Bristol di bawah pimpinan Leslie J.Frise kemudian mengembangkan pesawat tempur baru untuk memenuhi kebutuhan RAF tersebut dengan berdasarkan rancangan Bristol Buckingham. Pesawat tempur itu adalah Bristol Type 164 Brigand yang berhasil melakukan first flight pada tanggal 4 Desember 1944.
Sayangnya pada saat Brigand berhasil melakukan first flight, Perang Dunia II sudah mulai mendekati akhir sehingga akhirnya pesawat ini hanya diproduksi sebanyak 147 unit saja dan mulai digunakan oleh Angkatan Udara Inggris pada tahun 1946. Pada awalnya Brigand dioperasikan oleh RAF Coastal Command pada tahun 1946-1947 sebelum kemudian fungsinya dialihkan sebagai ground attack aircraft. Pesawat tempur ini kemudian digunakan oleh sakdron-skadron RAF di Malaya dan Kenya. Walaupun banyak mengalami masalah teknis karena iklim tropis di Malaya, namun pesawat ini banyak digunakan untuk menghadapi gerilyawan komunis di Malaya sebelum akhirnya digantikan oleh de Havilland Hornet pada tahun 1952-1953. Brigand sendiri kemudian digunakan sebagai pesawat latih sebelum akhirnya dipensiunkan oleh RAF pada tahun 1958.
Selain RAF, Bristol Brigand juga digunakan oleh Angkatan Udara Pakistan.
Specifications (Brigand B1)
Crew : 3
Powerplant : 2 x 2,165 hp Bristol Centaurus 57 radial piston engines
Length : 14.20m
Wingspan : 22.10m
Height : 5.00m
Weight empty : 12,470 kg
Loaded weight : 17,320 kg
Maximum speed : 576 km/h
Range : 3,380 km
Service ceiling : 7,920m
Armament : 4 x 20mm Hispano Mk.V cannons; 16 x RP-3 60-lb rockets; 1 x 22 inch torpedo or up to 907 kg (2,000 lb) of bombs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar