F-84 Thunderjet sebetulnya mulai dirancang oleh pabrikan Republic pada tahun 1944 sebagai pengganti P-47 Thunderbolt, namun pesawat ini baru terbang perdana pada tanggal 28 Februari 1946 dan menjadi jet tempur Angkatan Udara AS pertama yang dikembangkan setelah Perang Dunia II berakhir.
Pada saat Perang Korea, F-84 Thunderjet ditugaskan untuk mengawal misi-misi pemboman yang dilakukan oleh B-29 Superfortress. Namun kehadiran MiG-15 (terutama dengan pilot-pilot Uni Soviet yang jauh lebih terlatih apabila dibandingkan dengan pilot-pilot Cina dan Korea Utara) akhirnya memaksa F-84 dialihkan untuk tugas-tugas ground attack dan tugas untuk menghadapi MiG-15 dialihkan kepada jet tempur F-86 Sabre. Sebagai pesawat ground attack ternyata F-84 cukup sukses dan Angkatan Udara AS mengklaim bahwa 60% sasaran darat yang berhasil dihancurkan dalam Perang Korea adalah hasil ari serangan pesawat-pesawat F-84. Salah satu bukti kesuksesan serangan F-84 adalah serangan terhadap bendungan Sui-Ho pada tanggal 23-24 Juni 1952 yang berhasil menghancukan pembangkit listrik milik Korea Utara.
Setelah Perang Korea berakhir, F-84 Thunderjet dialihkan kepada unit-unit National Guard dan digunakan sampai dengan tahun 1957. Selain AS, jet tempur ini juga digunakan oleh beberapa negara lainnya seperti Denmark, Peranci, Jerman, Italia, Iran, Belanda, dan Norwegia.
Specifications (F-84G)
Crew : 1
Powerplant : 1 x 24,.kN / 5,560 lb-thrust Allison J35-A-29 turbojet engine
Length : 10.60m
Wingspan : 11.10m
Height : 3.84m
Weight empty : 5,200 kg
Maximum take-off weight : 10,590 kg
Maximum speed : 1,000 km/h
Range : 1,600 km
Service ceiling : 12,350m
Armament : 6 x 12.7mm machine guns and up to 2,020 kg of bombs or rocket
Tidak ada komentar:
Posting Komentar