SA-7 Strela / SA-14 Gremlin, saingan berat Stinger ini bikinan Russia lantaran populasinya yang lumayan banyak, termasuk TNI-AL. Pengalaman tempurnya juga mumpuni. Terlibat dalam Perang Arab-Israel, Vietnam, Angola, Libanon. Dalam perang Yom Kippur hampir separuh dari Skyhawk AU Israel yang tersengat rudal yang berjarak jangkau 10 kilometer ini mampu kembali ke pangkalannya. Sistem pembakar sesaat (short burnt booster), digunakan meluncurkannya dari tabung. Selain membahayakan penembak, sistem ini juga membatasi sudut tembak. Kelemahan lain adalah Strela harus benar-benar diarahkan ke saluran buang (exhaust nozzle) pesawat atau helikopter sasaran.
Versi terbaru dari Strela adalah SA-14 Gremlin. Bentuknya sama dengan pendahulunya. Perubahan yang mencolok adalah pada sistem penjejak yang lebih sensitif. Keuntungannya rudal ini bisa ditembakkan dari sudut yang lebih lebar. Hulu ledak yang dibawanya juga dua kali lebih besar dari pendahulunya. Kelebihan berat ini diantisipasi dengan penggunaan perangkat yang lebih ringan dan roket pendorong berbahan bakar padat. Akibatnya rudal yang pertama dikenal tahun 1978 ini memiliki jarak jangkau lebih pendek, yaitu 4,5 kilometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar