Pada awal tahun 1930-an, Uni Soviet melakukan pembelian beberapa unit tank ringan Vickers Mk.E dari Inggris. Dengan berdasarkan rancangan tank Vickers Mk.E inilah akhirnya Uni Soviet berhasil membuat tank ringan T-26 yang kemudian diproduksi sebanyak lebih dari 12.000 unit dalam berbagai varian pada tahun 1931-1941.
Tank dengan bobot sekitar 8 ton ini diawaki tiga orang dan menggunakan mesin bensin T-26 berkekuatan 90 tenaga kuda. Memiliki kecepatan maksimum 28km/jam dengan jarak tempun sekitar 200km. Varian awal T-26 bisa dikatakan mirip dengan Vicker Mk.E, yaitu dengan dua turret dan dipersenjatai dua pucuk senapan mesin kaliber 7,62mm. Varian awal ini diproduksi sebanyak 1.627 unit pada tahun 1931-1933. Sebanyak 450 unit di antaranya kemudian menjalani modifikasi di mana salah satu senapan mesin dicopot diganti dengan meriam 37mm.
Pada tahun 1933 mulai diproduksi T-26 dengan satu turret. Pada versi ini dipersenjatai dengan sepucuk meriam kaliber 45mm dan sepucuk senapan mesin kaliber 7,62mm. Versi ini yang kemudian terus diproduksi hingga produksi T-26 dihentikan pada tahun 1941. Selain itu juga dibuat beberapa varian berdasarkan rangka tank T-26 seperti varian flame thrower, pengangkut pasukan, penarik meriam, dan lain-lain.
T-26 pertama kali digunakan dalam perang saudara Spanyol dan selanjutnya banyak digunakan dalam beberapa konflik sebelum Perang Dunia II, termasuk perang di perbatasan Uni Soviet dengan Jepang. Sementara itu dalam Perang Dunia II tank ini digunakan Uni Soviet dalam serangan mereka ke Polandia dan Finlandia.
Walaupun Uni Soviet kehilangan ratusan T-26 pada masa awal Operasi Barbarossa, tapi ternyata T-26 tetap digunakan hingga Perang Dunia II berakhir. Tank ini terakhir kalinya digunakan pasukan Uni Soviet pada tahun 1945, ketikan digunakan untuk menyerang posisi Jepang di Manchuria.
Tank ini masih dipergunakan oleh Finlandia hingga tahun 1960.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar