Jumat, 17 Juni 2011

F-16 Fighting Falcon Multi-Role Fighter

General Dynamics (now Lockheed Martin) F-16 Fighting Falcon Multi-Role Fighter

Deskripsi:
Dianggap oleh kebanyakan orang sebagai pesawat tempur tebaik pada masanya, F-16 merupakan salah satu desain pesawat tempur paling popular di dunia. F-16 pada awalnya dibuat di bawah program Pesawat Tembur Berbobot Ringan (Light Weight Fighter=LWF) pada awal 1970an yang mencari suku cadang yang lebih murah bagi F-15 untuk meningkatkan manuverabilitas dab misi serang taktis. Terangsang oleh ketertarikan negara lain pada produksi model ini, LWF dirubah menjadi program Air Combat Fighter (ACF) dan menjadi kompetisi “fly-off” antara General Dynamics YF-16 dan Northrop's YF-17. General Dinamics kemudian menjadi pemenang kompetisi itu pada 1975 dan mendapatkan kontrak untuk memproduksi F-16. AU AS berencana untuk membeli sampai 650 pesawat sebagai pengganti F-105 dan sebagian F-4, sementara beberapa sekutu NATO membeli F-16 sebagai pengganti F-104.

Walaupun sebenarnya pesawat ini dirancang sebagai pesawat serang darat (ground attack) dengan kemampuan sekunder pertahanan udara, ternyata F-16 kemudian diluncurkan sebagai pesawat multi-peran. Desainnya menggunakan sayap ruang variable (variable chamber wings) dan “leading edge strakes” untuk menghasilkan daya angkat yang lebih tinggi dan menghindari “root stall” walaupun pada “high angles of attack”. Sebagai tambahan, penggunaan sistem kontrol “fly-by-wire” yang dapat membelokkan permukaan kontrol jauh lebih cepat dari pada pilot membuat F-16 mempunyai manuverabilitas yang luar biasa. F-16 juga dilengkapi dengan peralatan avionic canggih dan beban persenjataan yang besar.

F-16 sampai sekarang tetap mengalami update dan pengembangan pada model produksinya. Evolusi bertahap pada kemampuan pesawat ditunjukkan dengan sebuah seri “blok numbers” yang melakukan upgrade software, sistem persenjataan, struktur dan sistem lain untuk menggantikan peralatan yang usang. Model produksi F-16A/B awal terdiri dari Blok 10 dan 15 yang menampilkan pengembangan struktur, radar baru dan penambahan daya angkut senjata.

Pengembangan besar juga terjadi dengan peluncuran F-16C/D yang mencakup seri Blok 25, 30/32 dan 40/42. Upgrade dalam model ini termasuk mesin baru, radar yang lebih baik dengan kemampuan serangan malam presisi, dan kompabilitas dengan peralatan canggih yang selalu berkembang seperti “senjata pintar”. Model akir pesawat ini yang dibeli oleh AS menggunakan Blok 50/52 dengan pengembangan untuk melakukan “tekanan hebat” (suppression) pada misi pertahanan udara musuh.

Walaupun tidak ada lagi produksi untuk AS, F-16 terus dibuat untuk model ekspor. Model terbarunya adalah F-16E/F Block 60 yang dibuat untuk Uni Emirat Arab. Seri ini mempunyai radar AESA dan kapasitas bahan bakar yang lebih besar untuk meningkatkan jarak jangkau dan daya tahan (endurance).

Vesatilitas, kemampuan dan harganya yang relative rendah membuat F-16 menjadi pesawat yang dipakai secara luas di dunia barat sejak F-86. Lebih dari 4.000 F-16 telah dibuat untuk 24 negara. F-16 telah mengalami banyak pertempuran, paling terkenal yaitu di Timur Tengah ketika F-16 bertempur di atas Lebanon dan Irak. F-16 milik Pakistan juga telah disibukkan dengan menembak jatuh beberapa pesawat Soviet selama Perang Afghan 1980an dan sering kali bertempur dengan pesawat milik India.
Produksi berlanjutan dan usaha upgrade terus-menerus menjamin F-16 tetap beroperasi dengan baik pada abad ke-21. AS berencana memakai F-16 sampai 2025, hingga pesawat ini digantikan oleh F-35 (JSF). Sebagian besar konsumen F-16 juga diharapkan akan mengganti F-16 mereka menjadi F-35 pada dua dekade mendatang.

HISTORY:
First Flight: (YF-16) 2 February 1974; (F-16A) 8 December 1976
Service Entry: 17 August 1978

CREW: (F-16A/C) one: pilot; (F-16B/D) two: pilot, instructor

ESTIMATED COST: (F-16A/B) $14.6 million [1998$]; (F-16C/D) $18.8 million [1998$]

AIRFOIL SECTIONS:
Wing Root: NACA 64A204
Wing Tip: NACA 64A204

DIMENSIONS:
Length: 49.33 ft (15.03 m)
Wingspan: 31.00 ft (9.45 m)
Height: 16.33 ft (5.09 m)
Wing Area: 300.0 ft² (27.88 m²)
Canard Area: not applicable

WEIGHTS:
Empty: 18,725 lb (8,495 kg)
Normal Takeoff: 23,765 lb (10,780 kg)
Max Takeoff: 37,500 lb (17,010 kg)
Fuel Capacity: internal: 7,160 lb (3,255 kg); external: 6,950 lb (3,160 kg) in two 370 gal (1,400 L) and one 300 gal (1,135 L) tanks; 8,015 lb (3,645 kg) in two 600 gal (2,270 L) tanks
Max Payload: 17,200 lb (7,800 kg) [normal]; 20,450 lb (9,275 kg) [theoretical limit]

PROPULSION:
Powerplant: one General Electric F100-100 or one Pratt & Whitney F100-220 afterburning turbofan
Thrust: 29,100 lb (129.4 kN) with afterburner

PERFORMANCE:
Max Level Speed: at altitude: 1,350 mph (2,175 km/h) at 40,000 ft (12,190 m), Mach 2.05; at sea level: 915 mph (1,460 km/h), Mach 1.2
Initial Climb Rate: 50,000 ft (15,239 m) / min
Service Ceiling: 50,000 ft (15,239 m)
Range: typical: 540 nm (1,000 km); ferry: 2,100 nm (3,890 km)
g-Limits: +9.0

ARMAMENT:
Gun: one 20-mm M61A1 Vulcan cannon (511 rds)
Stations: seven to nine external hardpoints and two wingtip rails
Air-to-Air Missile: AIM-7 Sparrow/Skyflash, AIM-9 Sidewinder, AIM-120 AMRAAM, AIM-132 ASRAAM, Magic II, MICA, Python 3
Air-to-Surface Missile: AGM-45 Shrike, AGM-65 Maverick, AGM-84 Harpoon, AGM-88 HARM, AGM-119 Penguin, Wasp, AS.30L
Bomb: GBU-10/12/24 Paveway laser-guided, GBU-15, B43 nuclear, Mk 82/83/84 GP, Mk 20 Rockeye, BLU-107 Durandal, CBU-52/58/71/87/89/97 cluster, BL-755, BLU-109, Mk 36 Destructor
Other: ECM pods, navigation pods, targeting pods, rocket pods, gun pods, autonomous free-flight dispenser system

Tidak ada komentar:

Posting Komentar