Jumat, 12 Juli 2013

Vityaz ATV


Vityaz DT-30P

Vityaz ATV DT-30P adalah kendaraan segala medan (all-terrain vehicle-ATV) yang secara luas digunakan oleh tentara Rusia untuk dikerahkan di daerah-daerah menantang dan pulau-pulau guna mengangkut elemen militer, amunisi, peralatan, dan instalasi sistem senjata.

DT-30P sangat efisien untuk dikerahkan dalam misi pencarian dan penyelamatan di kondisi ekstrim seperti jalan rusak, banjir, salju, dan situasi kehancuran yang parah. Kendaraan ini dapat digunakan untuk mengevakuasi penduduk, hewan, berbagai muatan hingga 30 ton, atau mengangkut tim penyelamat, tenaga medis, berbagai peralatan dan makanan ke daerah tujuan.
Vityaz DT-30P

Vityaz DT-30P

Rusia sudah memproduksi kendaraan DT sejak tahun 1982 hingga saat ini. Sudah 3 varian yang dikeluarkan yaitu DT-10, DT-25 da DT-30. Khusus DT-30, bobotnya adalah 58 ton dengan panjang 13,75 m, lebar 2,8 meter dan tinggi 2,7 meter. Hingga saat ini tercatat hanya Uni Soviet dan Rusia yang menggunakannya.

Saat ini, Vityaz CTV telah digunakan diseluruh wilayah Rusia, serta di Arktik dan Antartika. Mereka termasuk bagian penting dari layanan transportasi untuk perusahaan terkemuka Rusia seperi Gazprom JSC, Rosneftegazstroi, Rosneftegaz, dll.

Kendaraan yang diawaki oleh dua kru ini juga menjadi kendaraan transportasi utama bagi personel yang bertugas untuk jaringan pipa minyak dan gas di seluruh Rusia, ahli geologi dan ilmuwan yang meneliti daerah terpencil dan terisolasi.

Karena desainnya yang unik, Vityaz ATV mampu beroperasi dalam kondisi yang tidak mugkin dilewati oleh kendaraan segala medan lainnya


Sumber : http://www.artileri.org/2013/06/vityaz-dt-30p-kendaraan-segala-medan.html

VPK-3927 Volk


VPK-3927 Volk adalah kendaraan lapis baja militer multiguna taktis yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan Rusia VPK (Voenno-Promyshlennaya Kompaniya).
VPK-3927 Volk

Sejarah Volk

Kendaraan Volk pertama kali diperkenalkan saat International Forum Engineering Technologies 2010 (IDELF-2010) dari tanggal 30 Juni hingga 4 Juli 2010 di Zhukovsky, Rusia. Sekarang, tiga varian lain dari kendaraan Volk yang diproduksi (VPK-3927, VPK-39272, VPK-39273) masih dalam tahap uji coba.

Keluarga kendaraan lapis baja Volk diantaranya berkapasitas 1,5 dan 2,5 ton, dikembangkan untuk Angkatan Darat dan Unit Penegak Hukum Rusia. Kendaraan ini dirancang sesuai dengan tren keamanan global. Dibuat berdasarkan prinsip desain modular dengan fokus pada produksi serial dalam negeri untuk sekarang dan di masa depan.

Keluarga kendaraan lapis baja Volk ini terdiri dari 3 kelompok : lapis baja, sipil dan komersial. Kelompok pertama (lapis baja) saat ini sedang dalam tahap ujicoba, sedangkan dua kelompok lain (sipil dan komersial) masih dalam tahap pengembangan.
Kelompok pertama (lapis baja) terdiri dari 4 jenis :
  1. Kendaraan standar VPK-3927 dengan kabin terlindungi dan modul functional back lapis baja terpisah.
  2. VPK-39271 dengan modul fungsional terlindung yang menyatu dengan kabin (tidak ditampilkan saat pameran).
  3. Kendaraan VPK-39272 untuk mengangkut kargo dan personel dengan kemampuan untuk dipasangi berbagai modul fungsional.
  4. Kendaraan VPK-39273 6x6 dengan kabin terlindungi dan modul rear functional terpisah.
VPK-3927 Volk

Desain Volk

Ada beberapa desain canggih baru yang diterapkan pada keluarga kendaraan lapis baja Volk, mulai dariunified platform, suspensi hidro-pneumatik independen dengan penyesuaian tinggi, peningkatan perlindungan kabin, kompartemen dan modul fungsional, mesin diesel baru YaMZ-5347, sistem kontrol informasi onboard (BIUS), dan desain modular.

Konsep perlindungan kendaraan ini didasarkan pada ukuran balistik yang tertinggi dan perlindungan dari ranjau. Desain lapis baja frame-panel mudah dilepas pasang saat di lapangan tanpa menggunakan alat khusus. Perlindungan balistik STANAG 4569 level 3 dengan kemungkinan bisa lagi ditingkatkan. Proteksi ranjaunya 1 level (setelah upgrade akan menjadi 2).
Mesin dan Suspensi Volk

Kendaran Volk dilengkapi dengan mesin canggih YaMZ-5347 Euro-4. Mesin ini berkemampuan 300 hp (tenaga kuda). Transmisi dan gearbox-nya tetap optimal hingga 250.000 km untuk mesin bertenaga 240 hp.
VPK-3927 Volk

Suspensi hidro-pneumatik independen dengan penyesuaian tinggi memungkinan untuk pengubahanground clearance dari 250 mm hingga 500 mm dan bergerak off road dengan kecepatan hingga 55-60 km/jam.

Sudut overhang depan dan belakang bervariasi tergantung pada posisi suspensi, mulai dari 45-55 derajat dengan minimum radius putar 7 m.

Sistem kontrol informasi onboard (BIUS) menyediakan fungsi kontrol dan unit dasar diagnosis dan komponen kendaraan dengan rekaman/catatan parameter. Mesin ini dikendalikan oleh 15 parameter : tekanan, temperatur, kecepatan, pasokan bahan bakar, sistem pendingin, sistem pelumas. Transmisi dan ban dikendalikan oleh suhu dan tekanan. Pengaturan sistem hidrolik dan suspensi dikendalikan dalam 24 poin. Kerusakan/gagal sistem BIUS tidak terhubung dengan mobilitas kendaraan.

VPK-3927 Volk

VPK-3927 Volk
Jenis
Kendaraan mobilitas infanteri
Asal
Rusia
Sejarah produksi
Desainer
VPK
Desain
2010
Spesifikasi
Berat
12.200 kg
Panjang
6,976 m
Lebar
2,5 m
Tinggi
2,1 m
Kru
2 + 8
Lapis baja
STANAG 4569 level 3
Mesin
YaMZ-5347 diesel 240-300 hp
Rasio tenaga/berat
23,5-31,5/metrik ton
Muatan
4,5 ton
Suspensi
Hidro-pneumatik independen
Jangkauan operasional
1.000 km
Kecepatan
130 km/jam
Sumber : http://www.artileri.org/2013/07/volk-kendaraan-lapis-baja-infanteri-rusia.html

RUDAL ANTI TANK PREDATOR

PREDATOR namanya, dibuat oleh perusahaan senjata Lockheed Martin, adalah sistem rudal anti-tank ringan jarak dekat yang melengkapi keberadaan rudal anti-tank Javelin. Beratnya kurang dari 10kg, tapi Predator memiliki jangkauan yang lebih jauh dan lebih mematikan daripada sistem rudal AT4 dan lainnya, karena itulah Predator dirancang oleh Lockheed Martin.
Sistem rudal anti tank Predator
Sistem rudal ringan anti tank Predator

Rudal seperti ini biasanya digunakan untuk modus serangan atas, menggunakan top attack trajetory dan sensor laser dan magnet yang dekat dengan hulu ledaknya, maka rudal akan langsung ke bagian yang paling rentan dari tank yaitu bagian atas dimana di bagian itulah daerah yang paling lemah dari lapis baja tank. Hulu ledak penetrator eksplosif Predator dibentuk dan dibuat dengan Aerojet yang juga sistem ini dikembangkan pada rudal Raytheon TOW 2B. Hulu ledak Predator dapat menembus lapis baja reaktif eksplosif - Explosive Reactive Armour (ERA).

Kemampuan "fire and forget" dari Predator memungkinkan tentara untuk menembak lalu lari dengan cepat berpindah ke posisi baru disaat rudal Predator masih terbang di udara atau belum mengenai sasaran.


Pengembangan Sistem Rudal Anti Tank Predator

Pada bulan Februari 2002, Korps Marinir Amerika Serikat menandatangani kontrak dengan Lockheed Martin untuk produksi awal dari 330 sistem Rudal Predator. Kontrak kedua untuk 400 unit Predator ditandatangani pada Januari 2003. Pada bulan Oktober 2003, USMC mengumumkan keputusan untuk membatalkan produksi sistem tersebut setelah merasa kurang puas dengan Predator produksi awal.

Pada bulan Juni 2004, USMC meminta Lockheed Martin untuk menyempurnakan Predator menjadi varian multi purpose (MPV), yang mengubah sistem rudal ini menjadi senjata yang dapat digunakan untuk serangan serangan langsung di perkotaan, dan efektif terhadap bangunan dan bunker. Ini sebagai tanggapan terhadap kebutuhan tentara AS yang diidentifikasi selama Operasi Pembebasan Irak


Sistem Operasi Rudal Predator

Predator cepat, efektif dan mudah digunakan. Poin-poin dalam menembakkan Predator hampir sama dengan menembakkan senapan.

Untuk operasi perkotaan, kemampuan soft-launch dari Predator memungkinkan penembak untuk tetap berlindung di bangunan atau suatu struktur sementara melakukan pelacakan terhadap target. Motor soft launch mengelurkan rudal dari tabung peluncuran. Ketika rudal itu telah diluncurkan sekitar 5m dari tabung peluncuran, flight motor menyala dan mendorong rudal ke arah target dengan kecepatan 250 m detik.

Untuk menembakkan rudal Predator, tentara memanggulnya di bahu dan melacak pusat sasaran di target melalui pandangan tembak dan optik.


Selama prelaunch (pra peluncuran), sistem autopilot dari Predator mengukur posisi target dan gerakannya. Predator dilengkapi dengan sistem inertial guidance yang menjadikannya berakurasi tinggi baik terhadap sasaran statis maupun bergerak.

Selama rudal terbang/meluncur, autopilot mempertahankan lintasan dengan tetap memperkirakan dan mengukur gerakan target dan autopilot Predator juga mampu mengatasi gangguan-gangguan lintasan rudal, antara lain faktor angin. Sensor laser dan magnet ganda mendeteksi target dan memicu ledakan hulu ledak. Sensor laser menginformasikan bagian tepi tank, dan sensor magnetik menginformasikan posisi tank. Hulu ledak Penetrator Eksplosif (EFP) mengarah pada bagian atas tank.
Rudal anti tank Predator



Spesifikasi
Panjang89cm
Berat9.7kg
Jangkauan17m hingga 600m

Sumber : http://www.artileri.org/2012/07/rudal-anti-tank-predator.html

HIMARS (The high-mobility artillery rocket system)

HIMARS adalah akronim dari The high-mobility artillery rocket system atau Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, merupakan anggota baru dari keluarga multiple-launch rocket system (MLRS). HIMARS adalah sistem roket artileri yang sangat mobile  yang menawarkan daya tembak layaknya MLRS dari atas chassis roda. HIMARS dikembangkan oleh Lockheed Martin dibawah program advanced concept technology demonstration (ACTD), digagas pada tahun 1996.
Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi
HIMARS adalah sistem roket artileri yang sangat mobile dengan daya tembak sekelas MLRS

Tujuan dibuatnya HIMARS adalah untuk memborbardir dan mengalahkan artileri, konsentrasi pertahanan udara, truk, baja ringan dan kendaraan angkut personel, serta pasukan dukungan dan konsentrasi pasokan. HIMARS memiliki kemampuan meluncurkan roket lalu kemudian bergerak menjauh dari daerah tersebut dengan kecepatan tinggi sebelum pasukan musuh menemukan lokasi peluncuran.


Pesanan dan Pengiriman HIMARS


Pada bulan Januari 2000, Lockheed Martin diberikan kontrak EMD (engineering and manufacturing development) untuk menyediakan enam unit peluncur HIMARS. Dua unit peluncur HIMARS di pesan dalam waktu 2 tahun oleh Korps Marinir AS untuk evalusi penggunaan.
HIMARS menembakkan roket
HIMARS menembakkan roket

Pada Maret 2003, Angkatan Darat dan Korps Marinir AS menandatangani kontrak untuk produksi rendah tingkat awal (LRIP) dari 89 peluncur HIMARS untuk Angkatan Darat dan 4 untuk Korps Marinir AS (USMC). Kontrak LRIP kedua muncul pada bulan Januari 2004, 25 unit untuk Angkatan Darat dan 1 untuk USMC. Kontrak ketiga kembali diberikan pada Januari 2005, 35 HIMARS untuk AD dan 1 untuk marinir.

Pada November 2004, HIMARS berhasil menyelesaikan tes awal operasional dan evaluasi (IOT & E).Tiga prototipe HIMARS berhasil dioperasikan dengan baik dalam pertempuran selama Operasi Pembebasan Irak.
"HIMARS menembakkan roket lalu bergerak ke wilayah lain dengan kecepatan tinggi"
Secara resmi, HIMARS mulai beroperasi pada bulan Juni 2005 di bawah komando Artileri Medan 27, Korps Airborne 18 di Fort Bragg, North Carolina. Kontrak penuh pertama diberikan pada bulan Desember 2005. Total, direncanakan 900 unit akan melengkapi Angkatan Bersenjata AS.
Himars menembakkan amunisi MLRS dengan jangkauan 300km
Himars menembakkan amunisi MLRS dengan jangkauan 300km

Korps Marinir pertama AS yang dilengkapi dengan HIMARS, Batalion 2 dari Resimen Marinir 14, dikerahkan ke Irak pada Juli 2007.

Pada September 2006, Uni Emirat Arab memesan 20 peluncur HIMARS lengkap dengan amunisi ditambah dengan 101 ATACMS block 1A, 101 ATACMS block 1A Unitary, 104 MLRS, 130 GMLRS dan 130 GMLRS unitary rocket. HIMARS pertama diterima UEA pada akhir 2009 dan pada 2011 total biaya pesanan UEA untuk HIMARS mencapai 752 juta dolar.

Pada Januari 2007, Lockheed Martin memperoleh kontrak lebih lanjut untuk memproduksi 44 unit HIMARS untuk Angkatan Darat AS dan 16 unit untuk korps marinir.

Pada bulan September 2007, Kongres AS telah diberitahu tentang rencana penjualan 18 peluncur HIMARS ditambah 32 Unitary GMLRS dan 30 MLRS practice rocket ke Singapura. Peluncur HIMARS pertama dikirim pada bulan Juli 2010. Ini ditugaskan dalam armada Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) pada September 2011.
Parade HIMARS menembakkan rudal ATACMS
Parade HIMARS menembakkan rudal ATACMS

Kontrak kembali diserahkan pada Januari 2009, 57 unit untuk Angkatan Darat AS dan 7 unit untuk Korps Marinir AS.

Pada bulan November 2010, BAE Systems menandatangani kontrak 16,3 juta dolar dengan US Army Tank-Automotive and Armaments Command (TACOM) untuk memasok 44 kendaraan tambahan HIMARS. Kontrak tersebut merupakan tindak lanjut atas kontrak 24 juta dolar pada Juni 2010 untuk 63 kendaraan HIMARS dan kit aplikasinya.
"Proses awal identifikasi target hingga peluncuran hanya membutuhkan waktu sekitar 16 detik"
Pada bulan Januari 2011, Angkatan Darat AS menempatkan kontrak sebesar 139,6 juta dolar dengan Lockheed Martin untuk 44 unit HIMARS, menambah total HIMARS yang dimiliki AD sebelumnya yaitu sebanyak 375. Pengiriman kemungkinan akan diselesaikan pada awal 2013 nanti. AD AS menerima HIMARS yang ke-400 pada September 2011.
sistem roket artileri mobilitas tinggi
HIMARS resmi digunakan AS pertama kali pada Juni 2005


Sistenm Kontrol Penembakan Roket HIMARS

HIMARS tetap mempertahankan fitur self-loading dan otonom yang sama diterapkan pada MLRS. Upgrade dari Improved launcher mechanical system (ILMS) dan electronics of the improved fire control system (IFCS), yang juga terpasang di peluncur M270 MLRS juga dipasang pada HIMARS.

Universal fire control system (UFCS) Lockheed Martin , yang merupakan upgrade evolusi lebih lanjut dari sistem kontrol tembak sebelumnya, telah diselesaikan dan lulus uji coba dan pada 2008 sudah dipasang pada produksi-produksi HIMARS selanjutnya. Sukses uji coba penembakan HIMARS dengan rudal ATACMS (pada Maret 2008) dan roket GMLRS (pada Mei 2008) tidak lain karena dukungan GPS UFCS terbaru.
menembakkan rudal dari kendaraan taktis FMTV
Tiga HIMARS menembakkan rudal dari kendaraan taktis FMTV

HIMARS dioperasikan oleh tiga kru - komandan, pengemudi dan penembak - tetapi dengan sistem kontrol tembak yang berbasis komputer memungkinkan hanya dua atau bahkan seorang kru untuk mengoperasikan HIMARS. Sistem kontrol tembak termasuk video, kontrol keyboard, gigabyte program penyimpanan dan global positioning system (GPS). Komputer kontrol tembak memungkinkan misi tembak dilakukan dalam mode otomatis atau mode manual.

Dalam suatu misi, pos komando dan kontrol akan mengirimkan data target melalui link data yang aman ke komputer on-board HIMARS. Komputer kemudian menontrol peluncur dan memberikan sinyal cepat untuk kru untuk bersiap dan menembak pada nomor yang sudah dipilih. Proses awal identifikasi target hingga peluncuran hanya membutuhkan waktu sekitar 16 detik.


Amunisi HIMARS

Selain amunisi standar MLRS, HIMARS mampu meluncurkan seluruh amunisi dari keluarga MLRS, termasuk roket extended-range, roket praktis reduced-range dan semua varian roket masa depan. HIMARS membawa 6 roket tunggal MLRS dalam 1 pack, atau satu roket army tactical missile system (ATACMS).
Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi
Bobot HIMARS 24.000 pon, setengah dari berat MLRS

Roket extended-range MLRS (ER-MLRS) meningkatkan jangkauan dari 32 km ke lebih dari 45km.
"Pada bulan April 2004, HIMARS berhasil uji tembak roket GMLRS, dengan jangkauan lebih dai 70 km"
Perpanjangan ukuran dari motor roket telah menjadikan pengurangan muatan untuk 518 granat M85, tapi dispersi dari granat ditingkatkan untuk efektivitas yang lebih baik dengan granat yang lebih sedikit.

Pada bulan April 2004, HIMARS berhasil uji tembak roket GMLRS, dengan jangkauan lebih dai 70 km.

Roket GMLRS dari Lockheed Martin memiliki GPS (global positioning system) dan paket bimbingan inersia dan canards kecil di moncong roket untuk meningkatkan akurasi. Roket GMLRS siap pakai pada bulan Desember 2002 dan diproduksi mulai April 2003.
menembakkan rudal jarak jauh dengan dipandu GPS
HIMARS menembakkan rudal jarak jauh dengan dipandu GPS

HIMARS juga mampu menembakkan rudal jarak jarak jauh ATACMS (army tactical missile system). Keluarga ATACMS meliputi Blok 1, Blok 1A dan 1A Blok Unitary. Rudal Blok 1 memiliki jangkauan lebih dari 165 km dan rudal Blok 1A memiliki jangkauan lebih dari 300km. Rudal Blok1A Unitary pertama kali digunakan dalam mendukung Operasi Pembebasan Irak pada Maret/April 2003.
"HIMARS mampu meluncurkan seluruh rudal dari keluarga rudal MLRS, termasuk rudal jarak jauh"
Program untuk mengembangkan rudal Blok II dan rudal Blok IIA dibatalkan pada Februari 2003.


Kendaraan

HIMARS membawa 6 roket dalam 1 pack dengan menggunakan truk kendaraan taktis menengah (FMTV) 6x6 all-wheel drive yang disuplai dari Armor Holdings Tactical Vehicle Systems Division (sekarang BAE Systems Mobility & Protection Systems), Texas.

Truk HIMARS berbobot sekitar 24.000 pon (sekitar 10.886 ton), lebih ringan dibandingkan dengan MLRS M270 yang seberat 44.000 pon (19.958kg).
meluncurkan roket dengan sistem IFCS
HIMARS meluncurkan roket dengan sistem kontrol tembak IFCS

HIMARS dapat ditransportasikan dengan pesawat C-130, yang memungkinkan HIMARS dapat berpindah ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh pesawat yang lebih besar seperti C-141 dan C-5 (pesawat militer terbesar di dunia) yang diperlukan untuk mengangkut M270.
Karakteristik HIMARS
Kru3 awak - komandan, pengemudi dan penembak -
ProdusenLockheed Martin, HIMARS Vehicle, BAE Systems
Panjang7m
Lebar2,4m
Tinggi3,2m
Berat24.000 pon (10,886 ton)
Jarak tempuh480 km

Sumber : http://www.artileri.org/2012/08/himars-sistem-roket-artileri-mobilitas-tinggi.html

RUDAL BALISTIK DF-21D CHINA


Sejak Perang Dunia II berakhir, kekuatan Angkatan Laut Amerika Serikat memang tidak terbantahkan dan kapal induk mereka telah menjadi mahkota dunia. Namun, hari-hari dominasi Amerika ini bisa berakhir dengan munculnya rudal balistik baru China yaitu DF-21d. Rudal DF-21d adalah satu-satunya rudal balistik darat yang mampu menenggelamkan sebuah kapal induk sebesar empat setengah hektar hanya dengan satu kali tembakan.

Rudal balistik DF-21D yang merupakan varian D dari rudal Dong Feng-21 adalah yang pertama di dunia sebagai rudal balistik anti kapal (ASBM-anti ship ballistic missile). Jangkauan maksimumnya hingga 3.000 km dan mampu membawa hulu ledak hingga 500 kiloton. Rudal ini dikembangkan oleh Changfeng Mekanika dan Akademi Teknologi Elektronik China sebagai bagian dari upaya modernisasi militer besar-besaran negara itu. Inisiatif difokuskan terutama pada pengembangan teknologi rudal yang luar biasa.

Rudal Balistik DF-21D China
Rudal Balistik DF-21D China
[Foto:chinasignpost.com]
China tidak menjelaskan cara kerja dari sistem rudal balistik baru ini. Para analis militer yakin bahwa semua itu tergantung China selama radar Horizon (OTH) mereka yang memantau wilyah 3.000 km dari Laut Cina Selatan, dimana wilayah tersebut diklaim oleh China. Sistem OTH memantulkan sinyal radar dari ionosfer untuk melihat kelengkungan bumi. Jika OTH mendeteksi suatu armada tempur kapal, sistem instigates dari perangkat satelit Yaogan yang mendeteksi daerah tersebut dan mengirimkan data untuk penargetan yang tepat.

Selain itu, ketika OTH mendeteksi armada yang mendekat, sistem ini akan meluncurkan serangkaian satelit mikro ke orbit rendah dimana hal tersebut akan membantu memperbaiki data penargetan lebih lanjut dan mengirimkan kembali data itu ke pusat komando darat. Selain semua itu, UAV juga akan diterbangkan untuk melacak armada tersebut. Setelah target terkunci, rudal diluncurkan dan hulu ledak dinavigasikan oleh radar aperture sintetis untuk menemukan kapal induk. Semua data yang dikirimkan adalah realtime, artinya minim kesalahan.

Kemampuan rudal balistik ini dapat digunakan secara efektif oleh China untuk melumpuhkan intervensi kapal-kapal induk Amerika Serikat, katakanlah di selat Taiwan karena saat ini disinilah kemungkinan terjadinya bentrok antara militer China dan Amerika. Rudal balistik DF-21d ini juga dapat digunakan China sebagai "tongkat perintah" untuk menyelesaikan sengketa teritorial lokalnya.

Sumber : http://www.artileri.org/2012/08/rudal-balistik-df-21d-china.html

PECHORA-2M


Peluncur Pechora-2M

Pechora-2M adalah sistem pertahanan udara berbasis permukaan yang didesain untuk menghancurkan pesawat, rudal jelajahrudal balistikhelikopter serang dan sasaran udara lainnya di ketinggian rendah dan medium. Pechora 2M dibangun dan diproduksi oleh Rusia.

Sistem komando Pechora-2M berada pada jarak 300 meter dari peluncur rudal. Komandan mengirimkan perintah melalui telecode dan jaringan optronik, yang mana menghalangi telekomunikasi dan keterlibatan peralatan kontrol dari sistem ECM musuh, yang tentunya untuk meningkatkan keselamatan personel dalam kasus serangan udara.

Jaringan optronik Pechora 3-M terdiri dari satu saluran TV dan satu saluran thermal imaging, yang memungkinkan untuk menyerang dan menghancurkan target udara di siang dan malam hari dalam kondisi peperangan elektronik. Hasilnya, Pechora-2M mampu menekan jet tempur F-16 pada jarak 30 km dan pesawat yang lebih besar pada jarak 35 km.

Untuk alasan yang terakhir inilah negara-negara CIS membeli Pechora-2M, daripada sistem S-300 atau S-400 yang lebih mahal. Walaupun begitu, S-300 dan S-400 tetap lebih unggul dari sistem ini

Pechora-2M mampu didistribusikan hanya dalam waktu 20-25 menit, berbeda dengan pendahulunya yang membutuhkan waktu tiga jam. Untuk sistem pertahanan udara, cepatnya proses distribusi ini sangat penting, karena pertempuran udara tidak berlangsung lama, sistem pertahanan udara juga harus menghindari tembakan balasan dari musuh. Semakin cepat sebuah sistem pertahanan udara bergerak menjauh dari lokasi tembak sebelumnya, semakin besar kesempatannya untuk ikut kembali di pertempuran lainnya.

Pechora-2M dilengkapi dengan mikroprosessor mutakhir dan sistem jam-resistant baru yang dapat mengatasi rudal dan sistem ECM (Electronic Counter-Measures). Analis militer mengingatkan bahwa Amerika Serikat telah menggunakan rudal anti-radar Shrike terhadap sasaran-sasaran di Vietnam. Namun saat ini sudah berubah, bahkan rudal canggih anti-radar HARM tidak mampu melumpuhkan Pechora 2-M karena akan menghilang dari layar. Tidak seperti pendahulunya yang hanya memiliki jangkauan 26 km, sistem SAM (surface-to-air missile) ini mampu memukul pesawat musuh pada jarak 35 km.

Pechora-2M menggunakan dua rudal berbeda. Rudal V-600, berhulu ledak ringan hanya 60 kg (High Explosive / HE) yang memiliki jangkauan 5 km. Dan versi rudal yang terbaru adalah V-601 yang memiliki panjang 6,09 m, rentang sayap 2,2 m dan diameter 0,375 m. Berat rudal ini 953 kg dengan  70 kg hulu ledak yang mengandung 33 kg HE dan 4.500 fragmen. Jangkauan minimumnya 3,5 km dan jangkauan maksimumnya 35 km. Ketinggian intersepnya antara 100 m hingga 18 km. Selain kedua rudal diatas, Pechora-2M bisa lebih efektif bila menggunakan rudal 5V27D dan 5V27DE yang mana keduanya adalahupgrade dari rudal 5V27.

Sumber : http://www.artileri.org/2013/04/sistem-pertahanan-udara-pechora-2m.html

MERIAM HOWITZER D-30


Howitzer D-30 atau 122 mm D-30 (Grau indeks 2A18), adalah meriam Howitzer Soviet yang pertama kali mulai digunakan pada tahun 1960-an. Ini adalah artileri yang relatif ringan dan cukup efektif. D-30memiliki jangkauan maksimum 15,4 kilometer dan dapat melebihi 21 km bila menggunakan amunisi RAP.

Dengan sistem tiga kaki yang mencolok, D-30 sangat stabil sehingga untuk berputar dalam lingkaran 360 derajat adalah hal yang mudah dan cepat. Meski tak lagi diproduksi di bekas-bekas negara Uni Soviet, D-30 masih diproduksi secara internasional dan masih dalam layanan Angkatan Bersenjata lebih dari 60 negara.

Meriam 2A18 adalah senjata utama dari Howitzer. Beberapa negara seperti Mesir, China dan Suriah memakai dan memproduksi varian Howitzer yang berbeda.

4 personil mengoperasikan Howitzer

PELUNCUR GRANAT RPG-32 "HASYIM"


Rusia

Peluncur Granat RPG-32 "Hasyim" serbaguna (multipurpose) dikembangkan antara tahun 2005 dan 2007 oleh sebuah organisasi Rusia milik negara FGUP 'Bazalt' karena permintaan dibawah kontrak atas Yordania dan Meksiko. Setelah peluncur granat RPG-32 telah diberikan pada tahun 2008, produksi massal RPG-32 dan amunisinya mulai dibuat sendiri oleh Yordania dan Meksiko di bawah lisensi Rusia. Di Argentina RPG-32 dibuat oleh "BUMN" Argentina yaitu "FMFLB" untuk angkatan darat Argentina dan Marinir. Pada tahun 2010 lalu, Rusia memasok Libanon dengan 1500 unit RPG-32.

Peluncur granat/roket RPG-32 "Hasyim" telah diperkenalkan secara umum pada 2008 lalu. Dinamai "Hasyim" karena permintaan kontrak dari Yordania merujuk kepada salah satu nama kakek buyut nabi Muhammad. Fitur utama dari RPG-32 "Hasyim" dapat menggunakan roket 2 kaliber sekaligus yaitu 72, 5 dan 105. Semua pengoperasian kaliber dilengkapi dengan starter.

RPG-32 dilengkapi dengan penglihatan reflektor standar sehingga pengguna (grenadier) tidak perlu menutup satu mata ketika membidik sasaran. Ketika dibawa, reflektor dilipat dalam peluncur. Modus malam juga dapat dipasang. Jadi RPG-32 "Hasyim" adalah peluncur roket yang mudah dioperasikan, mudah di mobilisasi dan efektif untuk MBT modern, kendaraan tempur lainnya, pasukan di balik bangunan dan bunker. RPG-32 beroperasi dengan 2 putaran amunisi hulu ledak thermobaric yang dirancang untuk dapat menembus lapis baja setebal 700mm

Rusia

Karakteristik
Kaliber: 72-105 mm
Panjang dengan kontainer: 1200 mm
Berat Peluncur: 6-10 kg
Jangkauan: hingga 700 m

RUDAL BALISTIK SUPERSONIK "KHALIJ FARS" IRAN


Rudal Khalij Fars atau rudal Teluk Persia merupakan rudal balistik supersonik anti-kapal yang dirancang untuk menghancurkan target dan kekuatan musuh di laut. Rudal yang dibuat berdasarkan rudal Fateh-110 pertama kali diresmikan pada Februari 2011 bersamaan dengan pengumuman oleh petinggi militer Iran yang menyatakan bahwa mereka tengah memproduksi rudal itu secara massal. Kantor berita Iran juga merilis rekaman rudal yang berhasil menghantam kapal sasaran.
Rudal ini pertama kali diuji coba saat latihan Payambar-e Azam 3 (Nabi Besar 3) Angkatan Laut Iran pada tahun 2008. Namun hanya ada dua uji coba yang dipublikasikan dari rudal ini. Satu dilakukan pada bulan Juli 2011 dan lainnya dilakukan pada Juli 2012 saat latihan Payambar-e Azam 7 (Nabi Besar 7). Uji coba yang terakhir juga menunjukkan rekaman yang diambil melalui elektro-optik rudal yang mengunci target.

Dalam uji coba kedua, rudal Khalij Fars ini memukul dan menghancurkan sebuah kapal yang bergerak dengan tingkat presisi 30 meter (latihan Payambar-e Azam 7). Dengan hasil ini, Iran sebenarnya sudah mencapai kesuksesan besar. Meskipun pemerintah Iran masih menuntut agar tingkat presisi ditingkatkan lagi menjadi kurang dari 10-15 meter. Kurang dari enam bulan selepas uji coba kedua, para ahli rudal Iran akhirnya berhasil meningkatkan presisi rudal ini menjadi kurang dari 8,5 meter.
Rudal balistik Khalij Fars dengan proyektil supersonik membawa hulu ledak seberat 650 kilogram, kombinasi sistem bimbingannya pintar dan mampu menghindari intersep oleh sistem anti-rudal sekaligus fitur sistem presisinya tinggi. Rudal Khalij Fars adalah rudal tercanggih dan paling penting bagi Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
Ciri khas dari rudal ini terletak pada kecepatan dan lintasan supersoniknya. Sementara rudal lain sebagian besar melintas pada kecepatan subsonik dan gaya jelajah, rudal Khalij Fars bergerak secara vertikal setelah diluncurkan, melintas pada kecepatan supersonik, menemukan target melalui sistem cerdas, mengunci target dan memukulnya. Jangkauan rudal satu tahap dan berbahan bakar padat ini adalah 300 km dan dapat ditembakkan dari peluncur triple (tiga).

Rudal Khalij Fars

"Rudal Teluk Persia (Khalij Fars) bahkan memukul dan menghancurkan terget yang beberapa kali lebih kecil dari target laut yang dapat menimbulkan ancaman," ujar Panglima Angkatan Udara IRGC Iran Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan saat tahap akhir dari latihan perang Payambar-e Azam 7 pada 4 Juli 2012.

"Dan ketika rudal Teluk Persia mulai digunakan oleh Angkatan Laut IRGC, negara-negara trans regional pun memulai hitungan mundur untuk mengakhiri misi kapal perang mereka," kata Hajizadeh.

Juga di bulan yang sama, Panglima Angkatan Laut IRGC Iran Laksamana Ali Fadavi menggarisbawahi kemampuan pertahanan dan kekuasaan tinggi Iran, dan mengatakan bahwa rudal yang baru dikembangkan (Khalij Fars) akan membuat musuh mengubah perhitungannya karena tidak terbiasa dengan fitur unik dari rudal ini. Analis pertahanan Israel sendiri menjelaskan bahwa rudal Khalij Fars akan membahayakan kapal induk AS di selat Hormuz.

"Rudal Khalij-e Fars telah dikembangkan dengan cara berbeda dari tren rudal kebanyakan dan akan mengubah perhitungan musuh," kata Fadavi kala itu.

Mengacu pada kekuatan rudal Iran, Fadavi mengatakan bahwa republik Islam Iran sekarang sudah mampu memproduksi rudal supersonik dengan jangkauan 200 kilometer lebih yang dapat dipasang pada kapal-kapal kecepatan tinggi Iran.


Sumber : http://www.artileri.org/2013/06/rudal-balistik-supersonik-khalij-fars-iran.html