Kamis, 08 September 2011

UH-72A Lakota

UH-72A Lakota, Andalan Baru AD AS

Evakuasi medis, angkut logistik, hingga patroli dalam negeri. Itu tadi merupakan daftar tugas-tugas yang bakal diemban UH-72A Lakota, heli baru milik AD AS. Memang terdengar biasa-biasa saja. Apalagi bila melihat satuan pengguna adalah Army National Guard, so pasti banyak orang berpikir heli ini bukanlah mesin perang canggih dengan segudang teknologi yang spektakuler.

Lepas dari situasi yang tergolong adem ayem tadi, bisa dibilang Lakota sebenarnya merupakan terobosan luar biasa. Biarpun predikat tadi cuma berlaku bagi Eurocopter-EADS. Pasalnya, inilah untuk kali pertama sebuah heli desain asli Eropa mampu mengambil hati petinggi-petinggi Pentagon.

Keputusan Pentagon tadi bukanlah cuma sekadar basa-basi buat mempererat hubungan AS-Eropa yang kian merenggang gara-gara ulahnya di Irak. Namun benar-benar disebabkan karena desakan kebutuhan dilapangan. Begini kira-kira gambarannya. Saat ini Army National Guard mengoperasikan setidaknya tiga tipe heli. Masing-masing adalah Bell UH-1 Huey, OH-58 Kiowa, Sikorsky UH-60 Blackhawk. Dari segi usia, dua tipe pertama sudah kedaluarsa. Sementara UH-60 biarpun tergolong baru namun banyak unit yang harus dikerahkan buat mendukung operasi pasukan AS di garis depan. Apa boleh buat, pengadaan heli barupun mesti digelar.

Partner lokal
Rencana pembelian heli ringan serbaguna atau dikenal dengan nama program LUH (Light Utility Helicopter) muncul ditahun 2005. Kala itu pihak AD AS secara resmi berniat memborong sekitar 322 unit heli ringan baru. Eurocopter jadi salah satu pabrikan heli yang ikut dalam sayembara tadi. Modal yang dibawa adalah UH-145 yang tak lain merupakan versi militer dari heli EC-145.

Tentu saja Eurocopter punya alasan kuat untuk menurunkan tipe EC-145 dalam ajang. Dari segi legalitas misalnya varian ini telah mengantongi sertifikasi kelayakan terbang dari pihak berwenang di AS (US airworthiness authorities). Selanjutnya ditengok dari segi teknis UH-145 menyodorkan sejumlah keunggulan. Dimulai dari volume kabin yang tergolong paling lega di kelasnya. Pintu-pintu, termasuk pintu bagasi belakang yang berguna untuk akses keluar-masuk tandu dibuat lebar. Dibekali sepasang mesin heli juga sudah mengadopsi teknologi glass-cockpit, autopilot generasi terakhir, serta rotor utama non-engsel (hingeless) guna meminimalisir vibrasi dan perawatan.

Bergeser ke soal safety, sudah pasti sesuai dengan yang disyaratkan pihak AD. Sebagai gambaran, sistem pasokan bahan bakar dibuat terpisah satu sama lain. Dengan demikian bila salah satu mesin ngadat tak akan berpengaruh pada mesin lainnya. Fitur keamanan berikutnya, seluruh kursi heli dibuat sedemikian rupa agar mampu menyerap energi hantaman saat heli harus mendarat darurat. Karakter serupa juga dimiliki oleh tubuh heli.

Selain menyodorkan keunggulan, Eurocopter pun juga menerapkan taktik lain agar Pentagon benar-benar ikhlas memakai produknya. Menggandeng sejumlah partner lokal, itulah taktik yang dipakai Eurocopter sejak awal program LUH dicanangkan. Daftarnya lumayan banyak. Sebut saja mulai dari pabrikan heli kondang AS, Sikorsky, WestWind Technologies, dan CAE.

Lantas sekarang apa fungsi dari rekanan-rekanan lokal tadi dalam program? Taruhlah contoh untuk Sikorsky misalnya. Produsen heli Blackhawk ini dipercaya untuk mendukung kelancaran logistik bagi perakitan Lakota. Termasuk didalamnya perbaikan dan overhaul mesin, avionik maupun sistem autopilot. Kemudian ada WestWind Technologies yang dipercaya buat mendukung sepenuhnya piranti pengatur misi, modifikasi pada airframe, hingga dukungan teknis dan manajemen.

Sampai saat ini rencana Pentagon untuk memborong lebih dari 300 unit UH-72A Lakota tetap belum berubah. Semua heli akan dibuat di pabrikan Eurogopter yang berlokasi di Columbus, Mississippi. Bisa jadi kesuksesan Lakota merupakan langkah pembuka bagi heli-heli buatan Eropa lain mendominasi pangsa militer di Negeri Paman Sam yang terkenal punya parameter super ketat. Kita tunggu saja.

Spesifikasi
Volume kabin, termasuk kokpit: 8,08 meter kubik.
Kapasitas angkut: sembilan orang plus satu atau dua pilot.
MTOW: 3,585 kg.
Kapasitas sling: 1,5 ton.
Kapasitas BBM: 694 kg.
Sumber tenaga: sepasang mesin Arriel 1E2
Tenaga take-off: 550 kW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar