Selasa, 17 Mei 2011

Malkara

Malkara (peluru kendali)

Malkara (dari bahasa Aborigin yang berarti "tameng") adalah peluru kendali anti-tank buatan Australia dan Inggris antara tahun 1951 dan 1954, rudal ini operasional dari tahun 1958 sampai digantikan oleh rudal Swingfire pada akhir 60-an. Rudal ini dimaksudkan untuk cukup ringan dioperasikan oleh pasukan terjun payung tapi cukup kuat untuk menghancurkan tank.

Spesifikasi
• Panjang: 1.9 m (6.3 kaki)
• Diameter: 200 mm (8 inchi)
• Bentang sayap: 800 mm (2.6 kaki)
• Jarak tempuh: 4000 m (4400 yard)
• Propulsi: dorong ganda/Dual thrust roket padat
• Kecepatan: 146.19 m/d (327 mil/jam) - subsonik rendah, 28 detik samapi 4 km jarak maksimum
• Bobot total: 93.5 kg (206 pon)
• Hulu ledak: 26 kg (57 pon) HESH
• Kendali: kedali kawat MCLOS, menggunakan joystick yang digerakan jempol dan pengamatan visual dari dua flare disayap.
• Jumlah dibuat: 1000

RBU 6000 anti-sub rocket launcher

RBU 6000 anti-sub rocket launcher

RBU 6000 anti-sub rocket launcher kaliber 231mm buatan soviet mirip dg sistem Royal Navy Hedgehog pas PDII. Versi upgrade RBU 6000 adalah RPK-8. Roket yg diluncurkan dari RBU 6000 adalah RGB-60.

LAUNCHER
* Weight: 3,100 kg (empty)
* Length: 2 m
* Height: 2.25 m
* Width: 1.75 m
* Elevation: -15°to +60°
* Traverse: 180°

RGB-60
* Weight: 110 kg
* Warhead: 25 kg
* Diameter: 0.212 m
* Length: 1.83 m
* Range: 350 m to 5800 m
* Depth: 10 to 500 m
* Sink rate: 11.5 m/s

Model 96 Falcon (Czech)

Model 96 Falcon (Czech)

Pabrik senjata Cheko (pecahan Chekoslovakia), Zbrojovka Vsetin memproduksi AMR kaliber 12,7mm dengan sebutan Model 96 Falcon. Diproduksi dengan kamar munisi kaliber standar NATO maupun blok Timur, berbobot 12,6 kg. Konstruksi keseluruhan sangat sederhana dan kokoh, dilengkapi dengan pembidik optik 10×50 yang dapat ditukar dengan alat bidik teropong malam.

AMR Cheko lainnya adalah LCZ B-30 rancangan novel dimana masukan munisi (main receiver) beraksi sebagai dasar untuk dua model kegunaan, sebagai senapan serbu dan pelontar granat, dan sebagai AMR, komponennya dapat dipertukarkan untuk kegunaan aplikasi tersebut. Diproduksi dengan mekanisme recoil-operated dan sistem operasi smooth low recoil. LCZ B-30 diproduksi untuk penembakan munisi kaliber 12.7, 14.5 dan 15mm.

AMR PERANCIS
Angkatan darat Perancis mengadopsi AMR PGM Precision 12.7mm Hecate II, beroperasi dengan bolt-action dengan masukan sistem magazine isi 7 butir munisi.

AMR RUSIA
AMR Rusia dibuat oleh Tula KBP Instrument Design Bureau, keliber 12.7mm dengan sebutan V-94 dengan sistem operasi gas, masukan munisi sistem magazine isi 5 butir. Dilengkapi alat bidik PSO-1 yang juga digunakan pada senapan runduk SVD kaliber 7.62mm. V-994 memiliki panjang keseluruhan 1,7 meter, untuk dibawa-bawa senapan ini dapat dipisahkan antara unit laras dan popornya sehingga (panjang laras dan receiver 1,1 meter), adapun bobot keseluruhannya mencapai 11,7 kg (tanpa alat bidik). AMR ini lebih ditujukan kepada pasar ekspor.

Pengembangan senapan runduk caliber menengah masih terus dilakukan dengan berbagai penyempurnaan.

KRI BANJARMASIN 592

KRI BANJARMASIN 592

KRI Banjarmasin (592) adalah kapal ke-3 jenis LPD yang dua kapal jenis ini sebelumnya dibuat di Daesun Shipbuildings & Engineering Co. Ltd, Korea Selatan, dan sekarang dibuat di PT. PAL Indonesia, Surabaya. Kapal ini dirancang sebagai kapal perang rumah sakit. Selain sebagai kapal tempur, kapal yang berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.

Banjarmasin class berbeda sama Makassar class, dia didesain bisa bawa heli lebih banyak, diperkirakan bisa 4 sekaligus dan maksimal 5 heli, tapi tidak semua helipad bisa dipakai take off, sebagian deck sebagai parkiran saja, tapi tidak ada hangar heli di Makassar class,

SPESIFIKASI
Berat benanam: 7.300 ton
Panjang: 125 m (410.10 kaki)
Lebar: 22 m (72.18 kaki)
Draught: Unknown
Perahu & LCT yang dibawa: 2 × LCT
Pesawat: 3 × Helikopter

Fregat kelas Gepard 3.9

Fregat kelas Gepard 3.9

Kapal ini bermula dari rancangan Biro Perancang Kapal Zelenodolsk (ZPKB) di Tatarstan, Rusia untuk mengembangkan kapal fregat bagi Angkatan Laut Rusia dengan nama project 1166.1 yang berlangsung pada tahun 1998. Kapal pertama Tatarstan (SKR-691) bergabung dengan Angkatan Laut Rusia pada tahun 2002. Setelah itu versi ekport dimunculkan dengan nama Gepard 3.9.

Kapal dengan bobot penuh 2.100 ton dan panjang total 102 m ini memakai sistim penggerak tipe CODOG (combination diesel or gas turbine) yang dapat menghantarkan kapal melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot dan kecepatan jelajah 18 knot. 

Fregat ini dilengkapi radar Pozitiv-ME1 (antenanya berbasis tehnologi phased array) jenis air/surface target acquisition radar yang mampu melacak keberadaan semua jenis sasaran di permukaan laut dan udara dengan jangkauan deteksi maksimum 110 km. Kapal ini juga dilengkapi radar SP-521 Rakurs system dengan teknologi optis-elektronik yang mampu melacak dan mengunci sasaran yang berada di permukaan laut, udara dan di tepi pantai dengan profil radar amat kontras (radar-contrast shore based target). Radar akan memindai segala macam sasaran dengan cara berputar ke segala penjuru dan dipersenjatai dengan kanon utama AK-176M kaliber 76,2mm yang dapat menembak dengan kecepatan 130 peluru/menit dengan jangkauan 15,7 km.
Rudal permukaan ke permukaan adalah 2x4 KH-35E/Uran E yang dapat menjangkau sasaran di permukaan laut pada jarak maksimum 130 km dengan kecepatan mach 0,8.

Kapal ini dilengkapi dengan sistem pertahanan diri berupa 1 set Palma CIWS yang dapat diperlengkapi dengan rudal anti pesawat udara. Satu set sistim Palma terdiri dari dua kanon gatling otomatik 30 mm AO-18KD berlaras enam dan delapan rudal anti-pesawat 9M337 SOSNA-R. Kanon tersebut berkecepatan tembak 10.000 peluru/menit dan dapat menjangkau sasaran hingga 5 km, sementara rudal dengan kecepatan mach 3,61 dapat menjangkau sasaran pada jarak 8 km dengan ketinggian maksimal 3,5 km.

Dua kanon AK-630M gatling berlaras enam dengan kaliber 30mm turut melengkapi kapal ini yang dapat dipakai untuk sasaran laut dan udara. Kanon kecepatan tembak 5.000 peluru/menit dan mampu menembak dengan jarak jangkau 4–5 km.

Untuk peperangan anti kapal selam, fregat ini dilengkapi dengan dua peluncur torpedo kelas berat 533mm yang masing-masing terdiri dari 2 torpedo. Belum jelas apakah Vietnam akan menggunakan torpedo tipe SET-65KE (electrically-driven homing torpedoes) berdaya jangkau 16 km atau TEST-71-ME-NK (electrically-driven remotely controlled homing torpedoes) berdaya jangkau 20 km.

Versi Rusia fregat ini dilengkapi roket RBU-6000 dengan 12 tabung pelontar amunisi roket RPK-8 kaliber 212 mm, sistim roket ini dapat menghabisi kapal selam dengan jarak maksimal 4,3 km dengan kedalaman 1 km atau torpedo dengan jarak sama pada kedalaman 4 – 10 m.

Untuk melengkapi peperangan anti kapal selam, fregat ini dapat dilengkapi dengan helikopter anti kapal selam berjenis Ka-28 yang telah disiapkan beserta hanggarnya.
Untuk peperangan elektronika, fregat ini dilengkapi pengacak sinyal radar MP-407E (bekerja secara aktif) dan sistim pengecoh PK-10 (bekerja secara pasif) terdiri dari 4x10 peluncur.

Versi Rusia fregat ini juga dilengkapi alat hidroakustik Zmey. Alat pengecoh ini akan menciptakan tiruan medan kebisingan sinyal kapal dan dapat mengacak frekuensi sinyal radar yang diemisikan oleh torpedo atau kapal selam lawan.

M6 37mm Gun Motor Carriage

M6 37mm Gun Motor Carriage

Pada masa awal keterlibatan AS dalam Perang Dunia II, doktrin militer mereka menyebutkan bahwa untuk melawan pasukan tank musuh adalah tugas tank destroyer. Untuk itu, maka mereka membuat beberapa kendaraan tempur yang dikhususkan sebagai tank destroyer. Salah satunya adalah M6 yang merupakan tank destroyer ringan.

M6 pada dasarnya merupakan truk Dodge WC-55 yang dimodifikasi menjadi tank destroyer dengan pemasangan meriam anti tank M3 kaliber 37mm yang pada saat itu merupakan meriam anti tank standar pasukan AS. Kendaraan tempur dengan empat orang awak ini digunakan oleh pasukan AS dalam operasi militer di Tunisia pada akhir tahun 1942 sampai awal tahun 1943. Tank destroyer ringan ini juga digunakan di front Pasifik sampai awal tahun 1944.

M6 tidak disukai pasukan AS dan dianggap sudah tidak sesuai lagi dalam pertempuran modern. Tidak memiliki lapisan baja yang memadai dan meriam 37mm yang tidak mampu menghadapi tank-tank Jerman menjadi kelemahan utama kendaraan tempur ini. M6 pun kemudian ditarik dari garis depan dan dimodifikasi kembali menjadi truk angkut. Sementara itu meriam kaliber 37mm dari M6 kemudian banyak yang dipasang pada half track, dan beberapa unit M6 juga kemudian diberikan kepada pasukan FFI Perancis di tahun 1944.

Folland Gnat

Folland Gnat

Gnat adalah pesawat tempur ringan hasil rancangan William Edward Willoughby Peter dan dibuat oleh perusahaan Folland Aircraft. Folland Aircraft sendiri pada tahun 1963 dilikuidasi dan menjadi bagian dari Hawker Siddeley Aviation.

Prototype Gnat terbang pertama kali pada tanggal 18 Juli 1955 dan dikembangkan dengan biaya sendiri oleh Folland Aircraft. Pesawat ini sempat dipamerkan dalam Paris Air Salon tahun 1957 dan pada tahun 1958 sempat dievaluasi oleh Angkatan Udara Inggris sebagai kandidat pengganti pesawat tempur de Havilland Venom. Walaupun gagal menjadi pengganti Venom karena RAF lebih memilih Hawker Hunter, namun Gnat kemudian dipilih oleh RAF sebagai pengganti pesawat jet latih de Havilland Vampire T.11. Gnat varian latih ini diberi nama Gnat T.1 dan digunakan oleh Angkatan Udara Inggris sejak tahun 1959

Walaupun gagal menarik perhatian RAF sebagai pesawat tempur, namun Gnat cukup menarik perhatian setidaknya tiga negara yang kemudian menggunakan Gnat sebagai pesawat tempur. AU Yugoslavia memang hanya memiliki dua unit Gnat yang kemudian digunakan sebagai pesawat uji coba, namun AU Finlandia menerima 13 unit Gnat pada tahun 1958 dan merupakan pesawat AU Finlandia pertama yang berhasil melakukan penerbangan dengan kecepatan supersonik. Finlandia menggunakan Gnat sampai dengan tahun 1972 dan digantikan oleh Saab 35 Draken.

Specifications (Gnat F.1)
Crew : 1
Powerplant : 1 x 20.9 kN Bristol Siddeley Orpheus 701-01 7R turbojet engines
Length : 8.74m
Wingspan : 6.73m
Height : 2.46m
Weight empty : 2,175 kg
Maximum take-off weight : 4,100 kg
Maximum speed : 1,120 km/h
Range : 800 km
Service ceiling : 14,630m
Armament : 2 x 30mm ADEN cannons, 2 x 227 kg (500 lb) bombs or 18 x 76mm rockets

Rabu, 04 Mei 2011

Langusta WR-40

Langusta WR-40

Langusta WR-40 bisa diproduksi dalam bentuk baru bisa juga upgrade langsung dari BM-21, yang umumnya sudah uzur warisan pembelian eks-Uni Soviet/pakta warsawa.

Upgrade BM-21 ongkosnya sekitar separo dari beli baru WR-40 Langusta. Berpenggerak 6×6 Langusta tangguh dalam cross country, lagian bobot tempurnya berkisar 18-20 ton. Masih feasible untuk topografi alam dan konstruksi jalan di Indonesia. WR-40 bobotnya lebih ringan dari RM-70 karena lebih pendek dan lebih sederhana. RM-70 berpenggerak 8×8 dan memiliki autoloader yang berisi roket suplai yang terletak antara peluncur dan kabin. Jadi jika roket yang ada di dalam tabung launcher telah kosong, bisa secara otomatis diisi kembali dengan roket yang di dalam autoloader secara mekanis. Sedangkan WR-40 untuk pengisian ulang roket ke dalam tabung launcher sepenuhnya manual dari unit kendaraan pendukung yang membawa roket.

Durasi pengisian ulang roket ke dalam 40 tabung peluncur memakan waktu sekitar 7 menit. Langusta bisa diawaki 4 hingga 6 prajurit, bermesin diesel 350 daya kuda Iveco Aifo Cursor 8. Chasisnya menggunakan platfom truk Jelcz P662D.35G-27 6×6. Tekanan angin dalam ban kendaraan dikendalikan secara terpusat dari ruang kabin sehingga mudah disesuaikan dengan kondisi jalan dan medan. Hulu ledak artileri roket umumnya adalah jenis HE-fragmentation dan AP (armour piercing) tetapi bisa juga dimuati ranjau anti personel untuk ditanam ke medan tempur menghambat gerak maju pasukan infanteri lawan.