Bicara tentang heli Dauphin tak bisa lepas dengan varian SA-360/361 yang pertama kali muncul di awal era 1970-an. Masih mengusung sumber tenaga tunggal, kedua varian dipatok Aerospatiale (sebelum jadi Eurocopter) sebagai generasi penerus Alouette III. Pertengahan era 1970-an barulah pabrikan merilis versi bermesin ganda dengan kode SA-365.
Perubahan kode, penamaan serta penambahan embel-embel N baru diterapkan di akhir era 1970-an. Heli-pun kini dikenal dengan nama AS 365N Dauphin 2. Selain nama sejumlah pembenahan turut diterapkan. Mulai dari mesin TURBOMECA Arriel, modifikasi elemen ekor serta kelengkapan roda pendarat yang bisa dilipat. Selanjutnya pihak pabrikan meluncurkan varian AS-365 N1, N2 dan N3. Tipe paling canggih dari generasi N adalah AS 365N4 yang lebih dikenal dengan kode EC 155B.
Selain versi sipil Dauphin juga dilansir bagi kebutuhan militer. Versi tentara dikenal dengan kode AS 565 Panther. Di Cina nama Dauphin turut berkibar. Memakai kode Z-9 heli ini dibuat berdasarkan lisensi oleh Harbin Aircraft. Terakhir, penjaga pantai AS (USCG) mengadopsi 99 SA 366G1 Dauphin. Dengan memakai sepasang mesin buatan Lycoming, heli ini menjelma menjadi HH-65 Dolphin.
Bilah rotor ekor yang tersimpan rapi dalam rumahan (fairing) lebih menjamin faktor safety saat heli terbang rendah atau mendarat. Masih tentang baling-baling, bilah rotor utama Dauphin AS 365N3 telah menyomot bahan komposit campuran fiberglass dan carbone-fibre. Komponen dijamin bebas korosi, antigores serta punya masa pakai tak terbatas.
Melongok ke bagian dalam heli, secara umum jumlah petunjuk berteknologi analog pada kokpit tergolong minim. Sebagai gantinya di kanan-kiri panel tertanam masing-masing sepasang layar digital. Konfigurasi kokpit model begini kerap disebut EFIS (Electronic Flight Instrument System
Semua kemudahan di atas juga didukung oleh desain mesin turbin TURBOMECA Arriel 2C yang menganut konsep modul. Ada satu keuntungan yang bisa diraih dengan konsep ini. Bila terjadi malfungsi maka masalah tak akan merembet ke komponen lain. Demikian pula saat sebuah komponen mesti diganti, tak perlu lagi membongkar seluruh mesin.
Dalam penerapannya mesin Dauphin AS 365N3 terbagi menjadi lima modul. Setiap modul wajib masuk tahap perawatan berat (TBO) setelah 3.000 jam. Saat mengudara nuansa kecanggihan juga terasa. Berbekal autopilot three-axis maka pilot cukup memasukkan data tentang ketinggian, kecepatan serta arah terbang untuk sampai ke tujuannya.
Spesifikasi Dauphin AS 365N3
Tipe: heli angkut serba guna kelas sedang
Mulai diproduksi: Akhir 1998
Kapasitas penumpang: Maksimal 2 awak plus 11 penumpang
Dimensi: Panjang 11,63 m; lebar 1,9 m; tinggi maks 4,06 m
Kemampuan: MTOW 4,3 ton; kecepatan maks MTOW 269 km/jam; jarak jangkau MTOW 792 km
Sumber tenaga: 2 mesin turbin TURBOMECA Arriel 2C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar