Senin, 20 September 2010

KRI Hasannudin 366 TNI-AL

KRI Hasannudin 366

KRI Hasanuddin dengan nomor lambung 366 merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas SIGMA milik TNI AL. Nama KRI Hasanuddin diambil dari nama Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI.

KRI Hasanuddin merupakan sebuah korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. KRI Hasanuddin akan bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

Kapal kelas SIGMA ini mulai dikerjakan pada Oktober 2004, dan akan siap tugas pada tahun 2007.

Sistem desain
SIGMA dirancang utnuk menerima sistem modul di berbagai area, hal ini menyebabkan kapal ini mempunyai keluwesan yang tinggi dalam pengaturannya dengan biaya yang rendah. Korvet ini dilengkapi dengan perlengkapan komunikasi dan pertempuran yang lengkap di dalam ruang yang luas untuk menampung akomodasi 80 orang, sebuah dek helikopter dan propulsi diesel propeler ganda.Kemampuan propulsi dan keseimbangan yang tinggi dari kapal ini (dilengkapi dengan gulungan penyetabil pasif) membuatnya cocok untuk operasi pencarian dan patroli di perairan teritorial indonesia. Fungsi dasar dari kapal ini adalah Patroli maritim Zona Ekonomi Ekslusif (EEZ), Penggetar, Pencarian dan penyelamatan (SAR) dan anti kapal selam. Dek helikopter mampu menampung sebuah helikopter dengan berat maksimum 5 ton dilengkapi dengan fasilitas lashing point dan sistem pengisian BBM .Operasi helikopter mampu dilakukan pada malam hari maupun siang hari.Kapal ini dibuat menurut Lloyds Register Class untuk unrestricted service dan distujui oleh prinsipal kelautan yang bonafid.

Tenaga penggerak
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm

Persenjataan
Sebagai bagian dari armada patroli KRI Hasanuddin dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :

Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral dalam peluncur Tetral laras 4, Jangkauan efektif 6 km
Peluru kendali anti kapal: MBDA Excocet MM40 block 2, Jangkauan efektif 70 km
Kanon utama: Oto-Melara Super rapid kaliber 76 mm, kecepatan tembakan 120 rpm,jarak maksimum 16 km (Posisi A)
Kanon anti serangan udara: 2 x 20 mm DENEL Vector G12 (Posisi B)
Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515

Sensor dan elektronis
Sistem Perang: Thales TACTICOS
Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar
Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON
Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System

Karir (ID)
Mulai dibuat: 24 Maret 2005
Diluncurkan: 16 September 2006
Ditugaskan: November 2007
Status: Masih bertugas
Karakteristik umum
Berat benanam: 1.700 Ton
Panjang: 90,71 metres (297,6 ft)
Lebar: 13,02 metres (42,72 ft)
Draft: 3,60 metres (11,81 ft)
Kecepatan: 28 knot
Awak kapal: 80 orang

2 komentar:

  1. Perlu diketahui Indonesia sudah mempunyai 4 kapal baru sigma class,
    Yaitu KRI DIPONEGORO-365,KRI HASANUDDIN-366,KRI SULTAN ISKANDAR MUDA-367,dan KRI FRANSKAISEPO-368!
    Jayalah Indonesiaku!

    BalasHapus
  2. bahkan sdh deal kerjasama dengan Belanda dlm pembuatan PKR,,kalo dr bentukx ada kemiripan sm korvet class SIGMA

    BalasHapus