Minggu, 31 Oktober 2010

Aero L-159B Lead-In Fighter Training

Aero L-159B Lead-In Fighter Training


L159B, pesawat latih berkursi ganda (pengembangan L159A) didesain sebagai pesawat latih lanjut (Advanced and Operational/Lead-In Fighter Training).

L159B dapat dikonfigurasi sesuai spesifikasi kebutuhan negara pemesan. Selain mengadopsi peran pesawat latih jet, pesawat ini dapat diubah fungsi sebagai pesawat tempur ringan, termasuk membawa rudal darat-udara dan udara-udara, juga melakukan misi-misi lain, seperti : kombatan, patroli udara dan intai/ mata-mata.

Spesifikasi Teknis

L-159B menganut konfiguraasi sistem airframe yang sama dengan L159A. Selain itu radar dan sensor di hidung pesawat juga telah diperbaiki serta dimungkinkan untuk tambahan sensor persenjataan sesuai keinginan pemesan.

Pada kokpit Aero L-159B juga dilengkapi dengan HUD (Head-Up Display), MFCD (Multi-Function Colour Displays) dan kontrol kendali pesawat HOTAS (Hands-On-Throttle-And-Stick) sama seperti pesawat tempur modern.

Tak ketinggalan perangkat avionik yang terintegrasi secara komputerisasi (MIL-STD-1553 databus). Untuk perangkat navigasi Aero menggunakan sistem navigasi terbaru berupa Ring Laser Gyro Based, Inertial Navigation System (INS) dan Global Positioning System (GPS).

Perangkat lainnya seperti Flight-Recorder, Data Input Program, Video-Audio Recorder serta berbagai sistem perlindungan-pesawat (flare/ chaff) dan parameter mesin pesawat.

Perangkat tambahan juga tersedia : On-Board Oxygen Generating System (OBOGS), optional On-Board Inert Gas Generating System (OBIGGS) dan Auxiliary Power Unit (APU) untuk operasional pesawat dengan dukungan power minimal.

General characteristics
Crew: two, pilot
Length: 12.72 m (41 ft 8 in)
Wingspan: 9.54 m (31 ft 3 in)
Height: 4.87 m (16 ft)
Empty weight: 4,350 kg (9,590 lb)
Max takeoff weight: 8,000 kg (17,637 lb)
Powerplant: 1× Honeywell / ITEC F124-GA-100 , 28 kN (6,280 lbf)
Auxiliary power unit: SAFIR 5F

Performa Mesin

L159B ditenagai mesin jet buatan Honeywell/ITEC F124-GA-100. Pihak Aero beranggapan inilah mesin terbaik dikelasnya.

Mesin jet dikontrol Dual-channel Full Authority Digital Electronics Control (FADEC), selain itu juga dilengkapi dengan Engine Monitoring System (EMS) yang di embedded langsung di FADEC, sebagai perangkat data life-management, hardware tracking, dan pemonitor performa.

Performance
Maximum speed: 935 km/h (505 knots, 577 mph)
Range: 1,570 km (848 nm, 970 m)
Service ceiling: 13,200 m (43,300 ft)
Rate of climb: 48 m/s (9,450 ft/min)
Extended Range : 2,530 km (1560 mi) with additional fuel tanks
Take-off roll: 440 m (1,445 ft)
Landing roll: 725 m (2,380 ft)

Persenjataan

Ada 7 cantelan (pylon) pada L-159B, masing-masing 3 disayap dan 1 di badan pesawat. Selain itu juga pesawat ini mampu lepas landan dan mendarat dari semi-prepared airfields.

L-159B mengaplikasi standar persenjataan NATO, termasuk didalamnya rudal udara-udara dan rudal udara-permukaan. L-159B juga dimungkinkan dapat mengaplikasi persenjataan terbaru, seperti special pods untuk ECM, reconnaissance, night navigation dan targeting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar